Menjelajah Teraskota

commuter ~ a person who travels to work over an appreciable distance, usually from the suburbs to the centre of a city

Akhirnya Minggu lalu saya menjadi seorang commuter hahaha~ Walau sistem kereta api antar kota JABODETABEK yang saat ini dikenal dengan nama Commuter Line sudah diaplikasikan sejak lama, akan tetapi baru hari Minggu lalu saya mencobanya.

Untuk perjalanan perdana dengan commuter line saya mencoba rute yang paling dekat dengan rumah yang dekat dengan stasiun Kebayoran Lama menuju stasiun Rawa Buntu. Tujuan utamanya kopdar dengan Christin yang tinggal di Tangerang Selatan sekaligus menjajal beberapa area kuliner di BSD City.

Ternyata Teraskota, lokasi kopdar saya kali ini hanya berjarak 10 menit dari stasiun Rawa Buntu dengan menggunakan angkot yang hampir setiap saat lewat, menyenangkan.

Yang pertama saya rasakan adalah trotoarnya cukup nyaman untuk pejalan kaki dan starbucks mempunyai outlet yang cukup besar di Teraskota.

Saya menghabiskan menu favorit segelas Carammel Machiato sambil menunggu Christin datang. Outlet starbucks Teraskota mempunyai ruang yang cukup besar bila dibandingkan dengan outlet starbucks pada umumnya. Cukup nyaman untuk dijadikan tempat meeting ataupun kopdar.

Setelah ngobrol sebentar dengan Christin kami memutuskan untuk mencoba Pepenero, sebuah restoran yang menyajikan masakan Italia. Siang itu kami terbayang-bayang dengan seloyang pizza yang lezat.

Kami langsung memesan Anelli Di Calamari e Cipolla All Italiana sebagai starter. Menu starter ini berupa calamari dan onion ring yang disajikan dengan saus tartar dan saus special yang dimiliki pepenero.

Ternyata pepenero menyajikan Bruschetta dengan semacam pangsit goreng untuk pembuka yang disajikan ke setiap tamu. Disajikan dengan olive oil untuk memperkuat cita rasa Italia. Rasanya memang berbeda menyantap bruschetta dengan dicelupkan ke dalam olive oil terlebih dahulu.

Dan sajian utama kita datang, kami memesan Prosciutto e Funghi. Sebagai penggemar pork kami memesan pizza dengan topping ham dan jamur. Pizza disajikan dengan khas Italia yang tipis. Rasanya tidak mengecewakan.

Kami ngobrol cukup lama di Pepenero hingga sebuah pesan datang kalau teman-teman akber tangerang selatan juga mau ngumpul. Kami putuskan untuk pintong saja biar seru. Kami pindah ke Lau’s Kopitiam sembari menunggu Awis, Dita Prani dkk. Oh iya overall Pepenero cukup menyenangkan. Ambiencenya cukup oke buat ngobrol-ngobrol ringan bersama teman sambil menyantap makan siang. Seperti yang terlihat di foto, di pojokan juga ada sofa jika ingin duduk lebih rileks.

Lokasi berikut yang merupakan lokasi pintong (pindah tongkrongan) adalah Lau’s Kopitiam. Design outletnya sederhana dan dipenuhi gambar mungkin Kota Hongkong jaman dulu. Seperti biasa kalau saya di kopitiam saya selalu memesan kopi susu panas entah kenapa.

Kopi susunya lumayan dan variasi menunya cukup luas. Teman-teman lain ada yang memesan nasi goreng sampai mie goreng. Lokasinya juga cocok buat kopdar rame-rame.

Kalau saya perhatikan Teraskota memang dikuasai oleh outlet-outlet kuliner. Jadi kebanyakan yang datang memang untuk jajan dan di akhir pekan dikuasai oleh keluarga.

Christin share kalau di hari-hari tertentu ada pertunjukan live musik di atrium dan dia senang untuk berkunjung ke Teraskota untuk menonton pertunjukan live musik tersebut. Dia share lagi kalau tidak menemukan sesuatu di Teraskota kita bisa berjalan kaki yang cukup dekat menuju BSD Square.

Sangat terlihat kalau Sinarmas Land ingin menjadikan BSD sebagai kota kecil yang menyediakan semua kebutuhan untuk masyarakat yang tinggal di BSD City termasuk hiburan dan kuliner.

Level Kerusakan:
1. Pepenero : Rp. 100.000,- / orang
2. Lau’s Kopitiam : Rp. 30.000,- / orang

Informasi Teraskota:
1. Teraskota
2. Facebook Sinarmas Land
3. Twitter Sinarmas Land