Tukang Makan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Tempat Makan
Tukang Makan
No Result
View All Result

Kue Putu Yang Membahana

didut by didut
29 April 2009
in Personal
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Ya, suaranya ‘tuuuuuutttttt’ yang membahana itu tiba-tiba memanggil interaksi antara otak dan perut saya walaupun tidak lapar. :D

Suara yang keras itu berasal dari cerobong bambu penjual kue putu yang sedang mengitari kompleks disekitar rumah. Cerobong bambu inilah yang menjadi alat masak dari kue putu yang dijajakan selain sebagai alat pemberitahuan kepada rumah-rumah yang dilewati kalau kue putu sedang lewat.

Segera saya keluar dan memanggil penjual kue putu yang lewat untuk memesannya. Saya dan Ari W yang sedang main ke rumah memesan sampai 20 potong kue putu. Maklum kami memang berperut besar. :P

Dalam beberapa menit tangan Pak Yanto (nama sang penjual) dengan cekatan memasukkan butiran-butiran campuran tepung beras dan ketan ke dalam cerobong-cerobong bambu yang berukuran kecil.

Ditengah-tengahnya diisi serbuk gula jawa untuk memberikan rasa manis pada kue putu. Saya paling suka dengan melumernya gula jawa dalam mulut ketika memakan kue putu yang baru jadi dan masih panas.

Cerobong-cerobong bambu tersebut lalu ditaruh diatas lubang yang mengeluarkan uap panas untuk menyatukan butiran tepung dengan gula jawa.

Proses pengukusannya sendiri tidak sampai 1 menit untuk setiap kue putu yang dibuat.

Pak Yanto mengatakan kalau butiran campuran tepung beras dan ketan tersebut sebelumnya sudah dikukus lalu dikeringkan, sehingga sudah masak sebelum dibawa keliling.

Pak Yanto sendiri sudah berjualan kue putu selama 22 tahun. Sungguh suatu pengabdian yang mencengangkan bagi seorang penjual. Saya pikir butuh pengabdian yang sangat besar untuk terus berjualan selama 22 tahun lamanya.

Karena keterbatasan tenaga untuk memanggul pikulannya, Pak Yanto ‘hanya’ sanggup untuk berjalan sampai daerah Ngesrep, karena beliau bertempat tinggal di daerah Jatingaleh. Kadang sang anak yang menggantikan beliau untuk berjualan ketika sedang capek.

Karena keasyikan ngobrol dengan Pak Yanto, tidak terasa ke 20 kue putu yang dipesan sudah matang.

Setelah matang kue-kue putu tersebut ditaburi dengan parutan kelapa. Kue putu Pak Yanto ini berwarna putih, sedangkan dibeberapa daerah berwarna hijau.

Semoga masih banyak orang-orang seperti Pak Yanto yang mengabdikan dirinya untuk membuat jajanan tradisional. Dengan harga yang sangat terjangkau sungguh jajanan seperti kue putu membuat lidah ketagihan akan rasanya.

O iya, melihat dari blognya Zam katanya ada pembuat kue putu yang menggantikan fungsi bambu dengan pipa PVC. Saya tidak yakin untuk membeli jika bambu digantikan oleh peralon karena saya pikir panas yang beradu dengan plastik bisa membuat transfer antara bahan plastik ke bahan makanan didalamnya.

Jadi apakah jajanan tradisional yang kamu nikmati hari ini?

Previous Post

Sajian Jakarta ala Sumber Alam

Next Post

Godaan Gado-gado

didut

didut

Ide membuat blog ini sebenarnya berawal dari kesukaan membuat postingan jajanan yang sering saya santap diluar rumah. Saya sering menyesal kalau makanan-makanan tersebut hanya masuk ke dalam perut. Awalnya blog ini hanya berisi pengalaman saya dan teman-teman dalam menyantap aneka jenis kuliner di Kota Semarang, tetapi saat ini blog tukangmakan juga diisi oleh teman-teman yang berada di luar Semarang hingga berada di negara yang lain. Kalau kamu tertarik untuk ikutan menulis disini silahkan kirimkan  pesan ke dianadi[dot]prasetyo[at]gmail[dot]com dan kami akan mengkontak kamu segera. Makan-makan yuk!! :D

Related Posts

Hommynya HaloNiko Mini
Kopi

Hommynya HaloNiko Mini

22 Maret 2021
Undangan Makan: Mencoba BBQ Frankfurter Pizza
Personal

Undangan Makan: Mencoba BBQ Frankfurter Pizza

15 Desember 2016
Pengumuman Give Away Januari 2016
Kopi

Pengumuman Give Away Januari 2016

12 Januari 2016
Berbelanja Alat Masak Online For Dummies
Personal

Berbelanja Alat Masak Online For Dummies

1 September 2015
Mengejar Okonomiyaki Sampai Ke Hiroshima
Personal

Mengejar Okonomiyaki Sampai Ke Hiroshima

8 Juli 2015
Menjelajah Kuliner Semarang Dalam Sehari
Personal

Menjelajah Kuliner Semarang Dalam Sehari

4 April 2015
Next Post

Godaan Gado-gado

Hungaria dan Paprika

Festival Jajanan Bango 2009

Comments 8

  1. cynthinks says:
    16 tahun ago

    Hari ini ndak ada jajanan tradisional :( *sobbed*
    Saya kangen sama bunyi “ngiiing” khas putu keliling. Kangen ngeliat uap yang keluar dari lubang-lubang pengukus kayu. Kangen ngehirup harum kukusan. Kangen aroma kelapa parut dan legitnya gula jawa. Kangeeen.

    Balas
  2. christin says:
    16 tahun ago

    didut jelek :(

    Pengen kue putu. Pengen klepon. Pengen pukis coklat dan pandan. Jajan-jajan pasar yang selalu dibeli di pasar Kolombo Jogja sepulang misa pagi di gereja Banteng.

    Kangen banget ama makanan-makanan itu.

    Balas
  3. ninaz says:
    16 tahun ago

    itu bunyi terus (“tut” atau “nging”) karena ga ada yg beli…kalo ada yg beli dia ga bunyi…haha…bunyinya kedengeran sedih, biar orang2 beli kali ya…hahaha

    Balas
  4. cynthinks says:
    16 tahun ago

    wakakak bunyi “nging” itu biar orang beli kali ya, bising siy ! :-P

    Balas
  5. zam says:
    16 tahun ago

    ada kang. dan kampretnya, demi kepraktisan, si tukang putu tak memperhatikan bahaya yg mengancam!

    Balas
  6. Ahmed says:
    16 tahun ago

    Kalau pakai pipa PVC nanti ganti nama jadi “Kue Putu PVC” bukan “Kue Putu Bambu”. Hehehehe :P

    Balas
  7. Ping-balik: URL
  8. Vika says:
    9 tahun ago

    Tau no telpon bapaknya putu gak? Thx

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular

Beralih Dari Cappucino Ke Piccolo

Beralih Dari Cappucino Ke Piccolo

1 tahun ago
Menemukan Soto Boyolali Asli di Jakarta, Soto Wong Boyolali (Asli) Pak Nur Rambo

Menemukan Soto Boyolali Asli di Jakarta, Soto Wong Boyolali (Asli) Pak Nur Rambo

2 tahun ago
Kyo Coffee, Kedai Kopi Dengan Vibe Jepang

Kyo Coffee, Kedai Kopi Dengan Vibe Jepang

2 tahun ago
Kaneki, Kopi Dekat Rumah

Kaneki, Kopi Dekat Rumah

2 tahun ago
Tukang Makan

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2020 Tukang Makan.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Tempat Makan

© 2020 Tukang Makan.