Walaupun kota Semarang dikenal sebagai tempat membeli oleh-oleh ikan Bandeng duri lunak atau tanpa duri, tapi saya masih jarang menemukan tempat makan yang menyediakan menu khusus olahan ikan Bandeng tersebut. Rata-rata ikan bandeng yang dijual di warung makan hanya digoreng biasa, itupun bandeng bukan yang duri lunak atau tanpa duri.
Tadi siang, saya dan beberapa teman “menemukan” tempat makan yang menyediakan menu olahan daging ikan Bandeng. Tempatnya juga tidak jauh dari rumah, yaitu di Tlogosari. Tepatnya di Jalan Parang Kusumo VI No 1 Tlogosari Semarang. Patokannya dari pintu gerbang Tlogosari maju terus hingga Jembatan 1, belok kiri dan belok kiri lagi. Tempat makan yang bernama Bandeng Budheng ini berada di kanan jalan setelah Masjid. Tepatnya di tanda A pada peta.
Lokasi tempat makan ini tidak sulit untuk ditemukan, karena dari pinggir jalan sudah ada penanda berupa spanduk MMT yang dipajang tepat di depan tempat makan. Setting tempat makan juga bisa dipilih sesuai keinginan, bisa lesehan atau duduk di kursi. Tadi kami memilih untuk makan di “pondokan” di depan yang bisa menampung hingga belasan orang. Oh iya, disediakan televisi dan hotspot area untuk menambah kenyamanan kita dalam menikmati hidangan.
Yang unik adalah, kita bisa memanfaatkan layanan spa ikan secara gratis. Cukup menghubungi pelayan disana nanti kita akan dipandu tata cara melakukan spa ikan. Apaan sih spa ikan? Itu lhoo.. yang kaki dicemplungin ke kolam ikan kecil-kecil, nanti ikannya akan merubung kaki dan nggigitin kaki. Rasanya geli-geli gimana gitu.
Baiklah kembali ke pokok bahasan. Seperti yang sudah saya singgung sedikit diatas, warung Bandeng Budheng ini menyediakan berbagai olahan masakan berbahan dasar ikan Bandeng. Mari kita bahas satu persatu.
Bakso Bandeng
Inilah alasan kami untuk datang ke warung Bandeng Budheng. Saya sudah sering mencoba bakso sapi dan bakso kakap, tapi belum pernah dengar yang namanya bakso bandeng. Teman saya bilang bahwa rasanya tidak jauh berbeda dengan bakso ikan tapi teksturnya lebih lembut. Bisa jadi dikarenakan daging ikan Bandeng yang sudah lembut membuat bakso yang dihasilkan juga lembut.
Bakso Bandeng ini disajikan seperti halnya bakso sapi biasa, terdiri dari 5 bakso kecil bandeng, mie, dan sayur. Teman saya, sebut saja Mr. R agak protes karena bakso yang disajikan agak berbeda dengan gambar. Kalau melihat dari gambar di menu, seharusnya komposisinya terdiri dari 4 bakso kecil dan 1 bakso besar. Tapi mana bakso besarnya?
Harga untuk menikmati Bakso Bandeng ini cukup murah, hanya Rp 5000 (lima-ribu-rupiah) saja. Cukup murah dan kenyang, pas untuk makan siang.
Bandeng Bakar.
Menu kedua yang kami pesan adalah Bandeng Bakar, terdiri dari 1 ekor ikan Bandeng yang dibelah menjadi dua kemudian dibakar. Kualitas bakarannya cukup baik, bumbu bakarannya juga enak, dan warna ikan bakarnya juga menarik, tidak gosong tapi matang. Bagus lah pokoknya.
Jangan khawatir dengan duri yang ikut terbakar, karena semua ikan Bandeng yang disajikan disini adalah bandeng tanpa duri. Harga per ikan bakar ini adalah Rp 8000 (delapan-ribu-rupiah) tanpa nasi putih.
Bandeng Goreng Crispy
Ini adalah menu yang saya pesan, karena saya tidak begitu suka dengan ikan bakar. Bandeng Crispy, sesuai dengan namanya maka proses memasaknya ikan Bandeng dilumuri dengan tepung baru kemudian di goreng. Sebenernya saya juga kurang menyukai makanan yang diberi tepung, karena bisa sedikit menghilangkan rasa aslinya dan kadang masih mengandung sisa minyak goreng yang menimbulkan rasa eneg ketika dimakan.
Bandeng Crispy ini berisi 2 ekor (iya 2 ekor) ikan Bandeng berukuran kecil yang seluruhnya dibalut tepung. Hasil gorengannya cukup bagus, sepertinya menggunakan api kecil karena tidak ada noda gosong pada tepung. Tapi proses penyaringan sebaiknya sedikit diperlama supaya minyaknya benar-benar tidak tertinggal pada tepung. Dulu saya pake trik dengan tissue sehingga mempercepat proses penyaringan.
Untuk rasa saya bilang sih standar saja, bisa jadi karena ada tepungnya sehingga saya tidak bisa menilai rasa makanan. Mungkin lain kali saya akan memesan menu yang berbeda atau rekues tanpa tepung saja. Harga Bandeng Crispy ini sama dengan Bandeng Bakar yaitu Rp 8000 (delapan-ribu-rupiah).
Bakso Tusuk
Hehehe menu ini saya pesan karena penasaran dengan namanya, harganya juga cukup murah yaitu Rp 2000 (dua-ribu-rupiah) per tusuk. Apalagi saya tidak memesan bakso bandengnya, yaa itung-itung sebagai obat penasaran. Ternyata Bakso Tusuk ini terdisi dari 3 butir bakso goreng tepung (duh tepung lagiii) yang ditusuk seperti sate, dan tentu saja bakso ini dibuat dari daging ikan Bandeng.
Yak, itulah liputan saya tentang rumah makan Bandeng Budheng yang terletak di Tlogosari. Warung ini buka setiap hari dari jam 11.30 – 21.30, cocok sekali untuk makan siang dan makan malam. Tempatnya cukup strategis dan nyaman, bisa menampung hingga belasan orang. Pelayannya juga cukup ramah dan kooperatif ditambah adanya fasilitas seperti Spa Ikan, TV, dan Hotspot Area membuat acara makan semakin nikmat.
Selamat Makan!
jd kapan sy ditraktir oleh juragan tlogosari? :P
Minggu depan mas! :D
Wah membuat ngiler ini, oiya salam kenal ya.
Bandeng bakarnya bikin pengen cepet2 pulang kantor aja ni.. hehehe
salam kenal ya mas :D
thanks infonya sob, ane dah nyoba ntuh bandeng budheng :)
lumayan manteb and yang pasti terjangkau kantong kita2.lagi pula ni warung lumayan baik hati banyak gratisanya. spa ikan,hotspotarea,klu malem bisa nonton bola/film2 blue ray,puasa ada takjil kurma semua gratiss…tisss(katanya sih)
sekali lagi thanks info kulinernya
Terimakasih atas kunjunganya, juga review bandeng budheng semoga masukan saran dan kritik bisa membuat kami lebih baik. oh ya jangan lupa mencoba menu kami yang lain.
bandengbudheng.com
spesialis bakso bandeng,bandeng cabut duri dan olahanya
kalau yang ini saya sudah coba, pas mantab!